Tuesday, May 26, 2015

Berlaga di Theatre of Dreams, Lawan MU U-17

Manchester - Kesempatan langka itu akhirnya diraih 11 remaja Indonesia. Mereka menjejak rumput stadion Old Trafford dan bertanding melawan Manchester United U-17.

Kesempatan sekaligus mimpi itu memang bagian dari program CLEAR Ayo! Indonesia Bisa Academy 2015. Setelah melewati seleksi yang melibatkan lebih dari 8.000 peserta di sejumlah kota di berbagai daerah, 11 pemain terpilih dikirim ke Manchester United Soccer School untuk menerima pelatihan.

Setelah tiga hari menimba ilmu di komplek MUSS di Partington, Manchester, anak-anak berusia 16-17 tahun itu pun diberi kesempatan berujicoba melawan tim MU U-17. Di mana? Di "Theatre of Dreams", Senin, 25 Mei 2015.

Postur tubuh pemain Manchester United U-17 rata-rata lebih besar dari anak-anak Indonesia. Uniknya, walaupun bersifat ujicoba melawan tim yang mungkin dianggap "entah dari mana" oleh sebagian mereka, tapi ada ratusan penonton yang menonton pertandingan tersebut. Mereka umumnya anggota keluarga dari para pemain MU junior itu, dan tak henti-hentinya memberi dukungan sepanjang laga.

Tim CLEAR Ayo! Indonesia Bisa mengawali laga dengan baik. Dengan sabar mereka membangun serangan dari kaki ke kaki. Sampai kemudian, Kevin Siegers melihat Septian Satria Bagaskara --atau akrab disapa Bagas-- berdiri satu lawan satu dengan bek kiri lawan di sisi kanan. Tanpa buang waktu, Kevin langsung mengirim long pass kepadanya.

Bek kiri lawan melompat untuk menghalau operan tersebut, namun dia gagal menjangkau bola. Imbasnya, bola pun jatuh dengan sempurna di kaki Bagas. Anak muda asal Kediri itu kemudian berlari menusuk ke dalam kotak penalti lawan dan melepaskan tendangan placing ke pojok atas gawang. Indonesia memimpin 1-0.

Namun, keunggulan tersebut tidak bertahan lama. United U-17 melihat ada celah di lini pertahanan tamunya. Mereka langsung melakukan serangan balik dan terciptalah gol penyama kedudukan. Skor berubah menjadi 1-1.

Dengan kedudukan sama kuat, anak-anak "Garuda" terus menekan. Mereka sempat mendapatkan beberapa peluang melalui Kevin. Sial bagi mereka, tendangan Kevin beberapa kali melenceng dari sasaran. Babak pertama pun berakhir dengan kedudukan sama kuat.

"Saya pikir, kedua tim sudah memperlihatkan permainan yang bagus. Inilah yang kita semua harapkan, permainan yang menghibur seperti ini. United tampil seperti apa yang diharapkan pada mereka; langsung bereaksi cepat setelah kebobolan," ujar eks bintang MU, Quinton Fortune, ketika dimintai komentarnya terkait jalannya pertandingan di babak pertama.

Sementara itu, di pinggir lapangan, pelatih dari MUSS, Andy Robinson, memberikan instruksi kepada anak-anak asuhnya. Dia tak henti-hentinya mengingatkan untuk berpikir cepat dan sadar dalam penempatan posisi. "Ayo, kalian sudah bagus. Kita jauh lebih baik dari mereka di babak pertama."

Fortune kemudian datang ke tempat di mana tim CLEAR Ayo! Indonesia Bisa duduk dan memberikan beberapa wejangan.

"Saya pikir, kalian lebih baik daripada mereka di babak pertama. Cobalah tampil lebih berani. Jika sudah sampai area kotak penalti lawan, jangan takut untuk berduel satu lawan satu. Coba lihat di nomor 11 (sembari menunjuk M. Wildan yang berkostum nomor 11--Red), dia berani mengecoh lawan beberapa kali di kotak penalti," kata Fortune.

Setelah menerima arahan, kedua tim pun kembali bermain. Tapi, kali ini peruntungan berubah. Tim Indonesia tetap mendominasi, tapi dominasi saja bukanlah hal yang cukup hari itu.

United U-17 kembali bisa melihat celah di lini pertahanan dan sukses melakukan serangan balik. Dengan cepat, mereka berbalik unggul 2-1.

Dalam keadaan tertinggal 1-2, tim Indonesia harus kehilangan Agung WM. Si bek tengah tim tersebut terpaksa diganti lantaran kembali merasakan sakit di lutut kirinya. Agung memang sempat mengalami cedera beberapa hari sebelumnya, namun pulih dan diperbolehkan berlatih ringan sehari sebelum pertandingan.

Tanpa Agung dan otomatis kekurangan satu pemain, Indonesia dipersilakan "meminjam" satu pemain cadangan dari tim United U-17. Namun, itu tidak banyak membantu. Gawang yang dikawal Raflyandi Ilham akhirnya bobol tiga kali lagi. Hari itu, tim CLEAR Ayo! Indonesia Bisa kalah 1-5.

Meski kalah, dan beberapa pemain mengaku kecewa, tidak demikian halnya dengan Robinson. Sang pelatih memang menyebut bahwa ada beberapa kekurangan yang dimiliki timnya, namun dia juga mengaku kagum. Robinson menyebut, bertanding hanya dengan 11 orang --sementara lawan punya lebih banyak pemain cadangan--, plus baru berlatih bersama dalam waktu singkat, kesebelas anak muda itu sudah menunjukkan permainan apik.Next

(roz/a2s)

0 comments:

Post a Comment